Adaptive Blended Curriculum (ABC): Pemerataan Pendidikan Dengan Paradigma Humanistik Bagi Penyandang Disabilitas

 

Windi Ivariana Novelia

Semarang

 

Latar Belakang: Kondisi Pemerataan Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas

Pendidikan adalah hak asasi manusia yag dilindugi dan dijamin oleh berbagai Instrumen Hukum Internasional. Tercantum juga dalam Pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal tersebut pasal 31 ayat 1 UUD 1945 mengamanatkan bahwa tiap-tiap negara berhak mendapatkan pendidikan. Pemerataan pendidikan menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan hak dalam bidang pendidikan. Pemerataan pendidikan juga harus bisa didasarkan oleh semua lapisan masyarakat yang mempunyai keistimewaan atau yang disebut anak penyandang disabilitas. Salah satu tindak lanjut pemerintah dalam pemerataan pendidikan yakni penyediaan layanan pendidikan inklusif bagi peserta didik penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas kerap kali dipandang sebelah mata oleh masyarakat, hal ini dikarenakan keterbatasan fisik dan kekurangan pada diri penyandang disabilitas. Namun, disamping keterbatasan yang dimiliki oleh penyandnag disabilitas, mereka juga memiliki potensi-potensi khusus yang tidak banyak diketahui oleh orang lain. Potensi yang luar biasa jika digali terus menerus. Oleh karena itu, para penyandang disabilitas berhak untuk mendapatkan pendidikan layaknya peserta didik pada umumnya.

Pentingnya pendidikan bagi penyandang disabilitas merupakan salah satu cara bagi mereka dalam mengembangkan potensi diri untuk lebih maju dan mandiri. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomro 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 29 yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik berkewajiban memberikan pelayanan dengan perlakuan khusus kepada anggota masyarakat tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu suatu pelayanan dinyatakan sebagai pelayanan yang dijamin keberadaannya oleh negara, maka negara wajib menyelenggarakannya.

Sebanyak 16,5 juta yang terdiri dari 7,6 juta laki-laki dan 8,9 juta perempuan di Indonesia dikategorisasikan sebagai penyandang disabilitas. Jumlah yang cukup besar. Jika potensi yang ada pada penyandang disabilitas tidak dioptimalkan dengan baik, maka akan sangat disayangkan potensi yang luar biasa tidak terlihat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah adanya penerapan kurikulum yang membantu dalam menjawab tantangan pemerataan pendidikan bagi penyandang disabilitas.

Kurikulum merupakan bagian terpenting dalam kelengkapan proses pendidikan. Kurikulum merupakan intri dari proses pendidikan (Meyer, 1997). Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu menjadi alat untuk pemerataan pendidikan. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Hakim, 2016). Pemerataan pendidikan dimaksudkan sebagai langkah dalam memaksimalkan potensi akademik secara merata sesuai dengan karateristiknya, baik waktu dan tempat. Tantangan dari kurikulum adalah memutuskan strategi yang baik untuk mengatasi tingkat kesulitan selama pembelajaran. Begitu juga dengan penyandang disabilitas, haruslah memperoleh kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dengan tidak memaksakan potensi yang dimiliki oleh orang lain. Dengan berbagai keberagaman karakteristik, sifat dan kebutuhan, dibutuhkan kurikulum yang mengakomodasi keragaman tersebut. Kurikulum tersebut yakni kurikulum adaptif.

Kurikulum adaptif adalah kurikulum yang mampu memenuhi kebutuham pendidikan siswa yang beragam. Kurikulum nasional yang diadaptasi atau diadopsi melalui penyesuaian unsur-unsur kebutuhan atau kondisi, kemampuan dan keterbatasan peserta didik . Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kesesuaian materi yang disampaikan, jadi para penyandang disabilitas juga bisa mengerti dan memahami materi-materi yang disampaikan oleh tenaga pengajar. Pada hakikatnya model adaptif ini mengutamakan sisi humanistik dalam setiap prosesnya.

 

Selayang Pandang :Kurikulum Adaptive Blended Learning (ABC) dalam Paradigma Humanistik

Manusia memiliki banyak potensi yang selama ini banyak terpendam dan di sia-siakan. Pendidikan yang diharapkan mampu membantu manusia dalam mengembangkan potensi-potensi tersebut, oleh karea itu kurikulum dalam proses pendidikan harus berorientasi pada pengembangan potensi. Teori humanistik adalah suatu teori yang bertujuan memanusiakan manusia. Artinya perilaku tiap orang ditentukan oleh orang itu sendiri dan memahami manusia terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Dalam hal ini, pendidikan humanistik menekankan pada nilai-nilai kemanusiaan didalamnya. Dalam pandangan humanstik, menurut Al-Fandi pendidikan harus diarahkan pada pengembangan dan kesadaran beberapa hal yakni manusia yang menyadari ada kekuatan yang Maha Agung yang mengatur hidup manusia, manusia yang memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai manusia, manusia yang memahami dan memanfaatkan potensi dirinya, manusia yang menghargai dirinya sendiri sebagai manusia, manusi yang menghargai manusia lain, manusia yang bersedia menerima manusia lainnya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, manusia yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan memiliki semangat untuk memperbaiki diri, manusia yang tidak memaksakan kehendaknya atas manusia lain, manusia yang menyadari bahwa setiap manusia memiliki karaktersitik yang berbeda-beda, serta masnusia yang bertanggungjawab serta penuh kasih sayang terhadap manusia lain.

Paradigma humanistik memposisikan setiap orang sebagia subjek yang unik dengan kebutuhannya masing-masing dan keunikan yang berbeda-beda. Dalam kurikulum adaptif, pendekatan secara humanis sangat memiliki impact yang begitu luar biasa, Hal ini dikarenakan komponen yang terdapat dalam kurikulum adaptif menyesuaikan situasi dan kondisi sehingga tidak menutup kemungkinan penyandang disabilitas juga bisa mengikuti pembelajaran dengan adanya kurikulum adaptif ini. Sehingga pemerataan pendidikan yang menjadi problematika pemerintah dapat segera teratasi. Salah satu program yang digaungkan oleh pemerintah terutama Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi adalah adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dimana didalamnya banyak sekali program yang ditawarkan kepada kita generasi muda sebagai katalisator kemanjuan negeri untuk turut serta ikut andil dalam memperjuangkan pemerataan pendidikan di Indonesia.

 

 

 

Kesimpulan

Pemerataan pendidikan menjadi salah satu problematika pendidikan di Indonesia, dimana dalam penyebaran kualitas dan kuantitas baik guru dan murid yang belum merata. Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan negeri, diamana dapat dilihat seberapa besar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan, tidak terkecuali mereka yang memiliki keterbatasan dalam fisik yaitu penyandang disabilitas. Salah satu solusi dari pemerintah dalam pemerataan pendidikan yakni penyediaan layanan pendidikan inklusif bagi peserta didik penyandang disabilitas. Namun, bagaimana dengan kurikulum yang diterapkan apakah sudah relevan atau belum? Hadirnya kurikulum Adaptive Blended Learning (ABC) ini menjadi sebuah inovasi model kurikulum yang menekankan pada proses pengalaman belajar yang menyesuaiakn karakteristik peserta didik. Karaktersitik tersebut dapat dilihat dari segi geologis, sosiologis, ekonomi dan budaya. Penyesuaian dalam kurikulum ini dilakukan agar peserta didik dapat belajar tanpa harus mengalami tekanan.

#KampusMerdeka

#KampusMengajar

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hakim. (2016). Pemerataan Akses Pendidikan Bagi Rakyat Sesuai Dengan Amanat Undang-

Undang Nomro 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. EduTech:Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial , 2.

Meyer, G. P. (1997). A national survey to define a new core curriculum to prepare physicians for

managed care practice. Journal of the Association of American Medical Colleges , 669-676.

Tribunnews.com. 2022. Jumlah Penyandang Diabilitas. URL.

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/01/26/jumlah-penyandang-disabilitas-capai-165-juta-hanya-5825-kerja-di-bumn-dan-perusahaan-swasta. Diakses pada 19 Mei 2022 pukul 17:44 WIB

Komentar

Postingan Populer